3 Jenis dan Tahapan Pengeboran Gas Bumidan Minyak Bumi – Apakah Anda pernah melihat atau menonton di televisi siaran tentang anjungan pengeboran yang terletak di tengah lautan. Anda mungkin merasa kagum, namun juga sedikit takut. Anda mungkin juga bertanya-tanya bagaimana proses kerjanya, apa yang dapat dilakukan oleh alat dengan kecanggihan seperti itu. Nah pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan apa saja jenis-jenis pengeboran minyak dan gas bumi di dasar laut dan bagaimana cara kerjanya. Berikut uraiannya.
1. Pengeboran Sumur Minyak dan Gas Bumi
Melakukan pengeboran terhadap sumber-sumber yang merupakan sumur dari minyak dan gas bumi berbeda dari proses pengeboran sumur air. Dalam prosesnya, terdapat banyak persiapan dan beberapa tahapan yang mesti dilakukan. Mulai dari pemilihan teknik pengeboran, macam dan tujuannya, hingga aspek keselamatan juga harus diperhitungkan dengan cermat dan seksama.
2. Jenis-Jenis Pengeboran Minyak dan Gas Bumi
Secara sederhana, jika dilihat berdasarkan tujuannya, maka pengeboran sumur minyak dan gas bumi dapat dibagi ke dalam 3 jenis, yakni pengeboran yang bersifat eksplorasi, pengeboran deliniasi, dan pengeboran yang bersifat eksploitasi.
• Pengeboran Eksplorasi
Sesuai dengan namanya, jenis pengeboran ini adalah proses pengeboran yang dilakukan untuk membuktikan atau mengetahui apakah sebuah cekungan memiliki kandungan minyak dan gas bumi atau tidak. Jenis pengeboran seperti ini biasanya belum mempunyai data-data yang cukup akurat mengenai sifat batuan yang akan dilakukan pengeboran.
Proses pengeboran seperti ini juga memiliki risiko dengan tingkat yang tinggi. Oleh karena itu, kenapa kemudian sumur-sumur tempat pengeboran eksplorasi disebut dengan julukan Wild Cat. Ini berarti akan ada banyak masalah yang dapat ditemui selama proses pengeboran yang akan berpengaruh terhadap waktu pengeboran yang menjadi lebih lama dengan pembiayaan yang juga semakin besar.
Biasanya sumber-sumber yang menjadi titik pengeboran seperti ini berada di puncak reservoir yang berbentuk Anticlinal Trap. Pada reservoir tersebut, terdapat tiga lapisan fluida yang berurutan dari atas ke bawah sesuai dengan kadar densitasnya. Pada lapisan pertama, yakni yang paling atas, kandungannya adalah gas yang kadar densitasnya paling ringan. Selanjutnya adalah minyak, dan lapisan yang terakhir adalah air.
Tiap-tiap ketiga jenis fluida tersebut disekat dengan lapisan-lapisan tertentu. Sebagai contoh, sekat yang menjadi garis batas antara fluida gas dengan fluida minyak dikenal dengan nama Gas Oil Contact (GOC). Kemudian sekat yang membatasi fluida minyak dengan fluida air disebut dengan nama Water Oil Contact (WOC). Dalam hal ini, apabila pengeboran pada puncak reservoir, yakni lapisan pertama, tidak mendapatkan hidrokarbon maka dapat dipastikan bahwa reservoir tersebut adalah kosong, atau disebut juga dengan nama dry hole.
• Pengeboran Deliniasi
Pengeboran ini bisa dibilang sebagai kelanjutan dari jenis pengeboran yang pertama. Pengeboran ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sebaran reservoir, juga untuk mencari batas-batas dan ketebalannya. Dalam pengeboran ini, sudah terdapat data mengenai sumur yang akan dibor yang didapatkan dari hasil pengeboran eksplorasi.
• Pengeboran Eksploitasi
Jenis pengeboran terakhir adalah pengeboran eksploitasi yang bertujuan untuk menyedot kandungan gas bumi dan minyak yang terdapat dalam reservoir. Pengeboran ini biasanya juga menghabiskan biaya yang lebih kecil. Hal ini karena data-data yang diperlukan sudah tersedia dengan lengkap melalui dua jenis pengeboran sebelumnya.
Demikianlah jenis-jenis pengeboran sumur gas bumi dan minyak yang juga merupakan tahapan-tahapan dalam mendapatkannya. Sebagaimana dapat kita lihat, pengeboran minyak dan gas bumi memiliki proses yang panjang dan biaya yang tidak sedikit.